Tak lagi terbaca
Satu dikatakan
Setitik ditinggalkan
Terjebak diantara tanya
Hadir saja,tidak
Tak terlihat
Dimana dirinya berada
Hanya satu
Mungkin saja tertumpuk
Hanya satu
Menunggu,lalu terlupa
Tercatat dua puluh sembilan
Satu diantara ratusan
Yang tertumpuk
Dan tertinggalkan
“Angin sedang bersiul ke arah Timur,sesaat satu yang lusuh tertumpu bebatuan.Hanya menunggu kaki manusia menendang bebatuan itu,lalu bebas terbang mengikuti arah angin bersiul”
Hai kamu,iya kamu yang lagi baca dan berkunjung kesini.Gimana? Udah baca yang poem series #1 sampai #4 belum?. Poem series #5 Tercatat Dua Puluh Sembilan up pertama di channel Youtube "Goresan Pena Kreatif" dan versi teksnya up disini dan kompasiana.Terimakasih ya sudah berkunjung dan membaca,tetap semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar