Jumat, 13 September 2019

Kupesan - Puisi vs Cerpen



Pict By : Fidiar 



Jika pintu pada ufuk timur yang terbuka
Kau harus pergi kesana
Hendak mencari pada sudut mana matahari akan terbit

Mereka tertawa mengejek
"ia salah jalan, ia bodoh sekali tak tahu pada sudut mana matahari akan terbit. Ia aneh sekali.. " tutur mereka

Tanpa tahu apa yang sedang ditertawakan dan tak peduli apa yang mereka katakan
Acuh tak acuh saja

Sesaat aku melangkah pergi
Mereka merengkuh raga ini
Menahan langkah untuk pergi

Sejauh ini melangkah, kau mundur perlahan
Untuk apa?
Sejauh ini kau bertahan
Kau menyerah ...
"Akan ada musim kami tak lagi tertawa, kemarin kami tertawa karenamu..." tutur mereka

Menertawakan kebodohanku, tak mengapa
Asal semesta milik mereka tak selalu memikirkan hal yang terlalu serius
Kita butuh sedikit bergurau
Agar tak selalu penat

"Waktu kami tertawa hanya kemarin saja, tak ada lagi tersisa.." tutur mereka

"Biar esok hari kupesan gelak tawa yang seakan lupa akan duka untukmu..." ujarku

Yakin dan percaya saja
Akan ada pintu yang terbuka
Kala kau berharap pada Sang Pemilik semesta
Tetap berusaha
Jika sudah rancanganNya
Kau kan tetap bahagia

Terbang bebas
Menari di atas awan gelap

Dukamu tak akan lagi abadi
Dukamu akan pergi tergantikan dengan hati yang berseri-seri...
Itu sudah kupesan...


Kupesan tawa untuk semesta mereka
Setelah kaki ini melangkah 
Lalu berlari pergi
Mereka tak lagi berduka ataupun kecewa
Kupesan secangkir kopi yang selalu hangat
Hangatnya tak akan larut oleh dinginnya malam

Biar kulipat jarak ini
Agar kita tak lagi jauh 
Itu juga sudah kupesan
Agar tak lagi kau resah ataupun risau... 




                                     
                                 Jakarta, 13-09-2019





Holaaaa...gais hehe. Maaf nih baru update lagi šŸ˜ . Ku harap kalian suka hehehe. Happy Friday yay!!! šŸ¤—šŸ¤—šŸ¤—















Tidak ada komentar:

Posting Komentar