![]() |
Pict By : Fidiar |
Seberkas potret kau tinggalkan di pekarangan rumah
Saat seberkas sinar mentari mengetuk sudut jendela
Saat pagi datang,meninggalkan selimut lelapnya
Seberkas potret yang bercerita
Kau telah usai mencapai titik akhir perjalananmu
Seusai ribuan hari kau berlari
Pada setiap lelah yang kau arungi
Tertanggal dua belas
Kau berpijak pada potret
Seraya menggenggam satu bintang,milikmu satu
Saat ruang lain pada jarak jauh
Berbisik “Turut bahagia yang sama”
Sekalipun kau tak mendengarnya
Namun,biar jauh pekat berada disisi
Pada ruang lain yang terketuk pada jawab
Yang hirap sekian purnama
Tertanggal dua belas
Pada tanya yang terjawab
Bersanding dengan kalimat milikmu satu
“Sudah mencapai bulan” dengan tawa renyah miliknya
Dengan tawa yang sama,ia membawa seberkas kalimat
Ribuan hari sekian purnama yang lalu…
Setelah langit memanggilnya pelari yang ulung
Ia telah mencapai bulan,seusai tuturku “bumi sedih tak melihatnya lagi”
Tak ingin berlarut lama,hanya tak ingin berpikir lebih
Tertanggal dua belas pada awal
Kau menyematkan pita merah,saat semesta menutup harinya
Seusai kau kembali bersiap berlari,kusematkan pita merah yang sama pada akhir
“Selamat memulai,selamat memulai sekali lagi…”
Hai kamu,iya kamu yang lagi baca dan berkunjung kesini.Gimana? Udah baca yang poem series #1 nya belum,kali ini poem series #2 Tertanggal Dua Belas up pertama di channel Youtube "Goresan Pena Kreatif" dan versi teksnya up disini dan kompasiana.Terimakasih ya sudah berkunjung dan membaca,tetap semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar