Pict by: Fidiar |
Seraya mengenali sudut jendela
Yang sering kau sisipkan
Satu dua batu,agar tidak tertampar dersik angin
Saat cuaca sedang tidak bersahabat
Saat satu dua batu terlempar
Seraya melempar satu dua tebakan
Satu boleh saja,namun melesat
Dua sedang mencoba,namun salah
Tiga,kali ketiga
Tak diizinkannya menebak,tak ingin berpikir terlalu banyak
Diberinya jawab “Sebab ada 3,namun tersusun secara acak”
“Sedang tidak menang,bilang saja kau ingin mengejekku bahwa aku tidak akan pernah menang” tuturku
Pada tujuh belas,kalimat acak ekspetasi bertutur banyak…
Hai kamu,iya kamu yang lagi baca dan berkunjung kesini,pasti nungguin update seriesnya kan hehe? .Gimana,udah baca yang poem series #1 sampai #7 belum? ramein di komen ya kalo udah hehe. Poem series #8 Pada Tujuh Belas versi videonya akan up pertama di channel Youtube "Goresan Pena Kreatif" dan versi teksnya up disini dan kompasiana.Terimakasih ya siapapapun kamu yang sudah sampai berkunjung ke ruang ini dan udah membacanya,sehat selalu dan tetap semangat ya :) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar