Pict by : Fidiar |
Cahaya itu hampir saja redup
Kala energi untuk berlari hampir lenyap
Pekat namun tak terlihat
Dengan senyum tersembunyi
Tanpa tahu pasti
Lima puluh empat menit mematut
Bersanding pada tiga puluh empat menit berlalu
Selisih dua puluh menit
Berdiri sama, berbeda ruang
Bertaut lekat
Ibumu memberikan jawab
Kala kau memberi satu bentuk dari sudut pandang yang berbeda
Di atas langit gelap
Kala ia masih bersinggungan dengan lelap
Pada malam terjaga
Tanpa tanya yang memutar di kepalanya
Hai kamu,iya kamu yang lagi baca dan berkunjung kesini,pasti nungguin update seriesnya kan hehe?. Gimana,udah baca yang poem series #1 sampai #8 belum? ramein di komen ya kalo udah hehe. Poem series #9 Selisih Dua Puluh Menit versi videonya akan up pertama di channel Youtube "Goresan Pena Kreatif" dan versi teksnya up disini dan kompasiana. Terimakasih ya siapapapun kamu yang sudah sampai berkunjung ke ruang ini dan udah membacanya,sehat selalu dan tetap semangat ya :) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar