![]() |
Pict by : Fidiar |
Tercekat pada musim kemarau
Hendak bertanya, apakah kau sedang bisa diajak bergurau?
Di setiap sisi yang terisi
Kala mentari pagi masih menyoroti
Sampai malam kembali tenggelam
Pada jarak
Setelah tanya menjelma jawab
“Berbeda” tuturnya.
Saat jarak tak lagi menjai dekat
Saat temu menadi asing
Saat jeda kembali bertanya
Saat satu dua tebakan
Pada tanya yang tersusun
Ia kembali menggantungkan kalimat
Menunggu pemeran lain menggapainya
Namun, dua puluh tiga jam pada batas waktu
“Bisakah aku mendapatkan tanyamu tuan?” tuturku berbisik yang tak didengarnya.
Jadwal wawancara di stasiun televisi sebelah, dihentikan karena narasumber hanya memberikan satu kata singkat
Lalu, ia pergi setelahnya
Seloroh mataku jatuh pada dua puluh tiga jam, pada tanya yang tak tergapai sesaat setelah jadwal wawancara yang tayang di televisi berganti menjadi warna hitam pekat
Saatnya lelap, sebab tanyanya tak akan dilontarkannya
Itu benar adanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar