Pict by: Canva |
“Dih, geer banget,” kilah Crista yang melengos pergi menuju
ruang tamu.
Tidak lama kemudian, Sirius menuju ruang tamu dengan
menggemblok tas peralatan yang dibawanya.
“Pekerjaan selesai bu, atap gak akan lagi jeblos,” ucapnya
pada ibu yang sedang di dapur.
“Wah akhirnya, makasih yaaa Rius anak ibu,” ucap ibu dengan
girang menghampiri Sirius.
Crista menoleh, sebenarnya tidak heran lagi jika ibunya
sering sekali memuji Sirius.
“Oh anak ibu tuh Sirius, Crista bukan anak ibu nih,” ujarnya
seraya menatap langit-langit ruang tamu
“Ada yang ngambek nih kayaknya,” ucap ibunya.
Sirius hanya tertawa, seraya siap menyantap sup ayam yang
ada di hadapannya.
“Ya kamu anak ibu dong, Sirius itu juga udah ibu anggap anak
sendiri,” ucap ibunya dengan senyum.
Crista hanya mengangguk, seraya pergi ke dapur mengambil sup
ayam buatan ibunya. Saat ini, Crista,Ibunya dan Sirius makan siang bersama.
“Sup ayamnya enak deh bu, kayak masakan mama,” ucap Sirius
dengan senyum getir.
Crista dan ibunya yang juga sedang menyantap makan pun
menoleh. Tepat saat itu juga, gerimis hujan membasahi. Semakin Sirius mengingat
betapa rindunya ia dengan ibunya. Suasana ketika hujan, menyantap sup ayam yang
hangat. Sungguh, Sirius teramat rindu, mengenang kenangan itu semakin terasa menusuk
dadanya.
“Ibu yakin mamamu akan kembali kesini Rius,” ucap Ibu dengan
penuh keyakinan.
“Kayaknya gak akan bu, semenjak 10 tahun lalu mama dapat
pekerjaan di Australia, saya tidak dapat lagi kabar mama,” ucap Sirius dengan
getir.
“Eh kok jadi cerita ya aku,” ucap Sirius tertawa getir seraya
mengaduk-ngaduk kuah sup ayam.
“Rius, kamu harus yakin dimana waktu yang tepat, kamu akan kembali
ketemu mama kamu, jangan sungkan buat cerita, jangan kamu simpan kesedihan kamu
ya. Jauh di sana, mama kamu juga merindukan kamu,” ucap Crista meyakinkan
Sirius.
Sirius, ia memang jahil. Namun, dalam lubuk hatinya, ia
menyimpan sejuta kesedihan miliknya. Bertahun-tahun mencari kabar mamanya yang
seperti hilang begitu saja dan hasilnya selalu nihil, harapannya seperti daun
kering yang terayun-ayun terbawa angin yang entah kemana angin akan membawanya
pergi ia ikut saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar