Pict by: Canva |
Sirius termenung, memikirkan betapa banyaknya waktu yang tak
lagi sama seperti dahulu ketika bersama ibunya. Sungguh rasanya seperti rindu
yang menusuk. Sirius teringat akan satu hal tentang ibunya , yang mengarahkannya
ke sebuah nakas yang terletak di ruang tamu. Dan ia terkejut menemui beberapa
amplop yang berisi surat-surat usang, ia membukanya. Didapatinya seluruh
ungkapan hati dari ibunya yang entah mengapa tidak satupun pihak keluarga
terdekatnya memberitahu, dengan langkah gontai ia mengetuk pintu kamar
tantenya.
“Tante! Tante!” panggilnya dengan suara parau.
Daun pintu kamar yang diketuknya terbuka, menampilkan Tante
Vin, adik dari ibunya.
‘’Tang? Kamu kenapa Tang?” tanyanya seraya menangkup kedua pipi Sirius-keponakannya.
Vin memanggilnya dengan nama Bintang, nama Bintang ialah nama panggilan yang biasa digunakan oleh keluarga terdekatnya.
Sirius menunjukkan surat usang yang digenggamnya pada Vin.
“Kenapa tante gak
kasih tau ke aku soal surat mama?” tanyanya parau.
“Tang, tante pengen ngomong ke kamu di waktu yang tepat, disaat
kamu udah mengerti,” jelas Vin.
“Mau sampe kapan tan? Kalo aja aku gak buka nakas itu, sampe
kapanpun aku gak akan tau surat ini,” ucapnya yang tak lagi bisa menahan tangis.
“Tang, maaf. Tante gak bermaksud ingin buat kamu sedih, tapi
tante merasa apa yang ditulis oleh mamamu di surat itu adalah sebuah paksaan,
dan tuntutan hidup seorang ibu yang ditinggal oleh suaminya” jelasnya.
“Plisss tan, kasih aku informasi apapun tentang mama,” rengeknya.
Vin terdiam menatap keponakannya, ia sedang menata kata demi
kata bagaimana caranya menjelaskan pada Sirius.
“Tan, kalo tante gak
mau jelasin ke aku, aku berangkat ke Aussie cari mama!” tegasnya.
“Rius!” panggil Vin dengan lantang, tapi tidak diindahkan
oleh Sirius.
Sirius pergi keluar rumah, pikirannya kacau saat itu juga. Pikirannya
berkecamuk memikirkan bagaimana caranya ia akan pergi ke Australia menemui
ibunya.
Bintang Sirius, ialah nama yang diberikan ibunya untuknya,
menjadikannya harapan yang disemogakan menjadi terang yang bersinar paling terang
seperti Bintang Sirius di langit malam. Namun, Sirius tidak mampu bersinar
seperti apa yang diharapkan ibu, tanpa kehadiran ibu saat ini, sinarnya redup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar