Pict by : Canva |
“Tan terlepas dari apa yang tante ceritakan barusan sama
aku, aku juga minta maaf sudah membentak tante kemarin. Aku emosi, aku bingung
dan sedih bersamaan, selama hampir 10 tahun mama gak ada kabar ditambah ada
surat yang aku juga gak tau. Tapi sekarang, aku mencoba memahami situasinya,
mencoba memahami peliknya jalinan hubungan mama ke aku, dan ke tante,” ucap
Sirius memeluk Vin.
Vin tersenyum dalam pelukan, mengelus pundak keponakannya.
“Apa yang bisa tante bantu, tante akan bantu untuk kamu
pergi ke Aussie,” ucap Vin.
“Serius tan?” tanya Sirius dengan penasaran.
Vin mengangguk, menangkup kedua pipi Sirius untuk
meyakinkan, lalu menatapnya. Sirius, ia
sudah anggap seperti anaknya sendiri.
“Iya Rius,” ucap Vin lagi.
“Makasih tan,” ucap Sirius dengan senyum.
Mengetahui ada pihak lain mendukungmu dalam hal yang belum
terlihat, membuat hati berseri-seri. Dan melalui hal ini, dukungan dari orang
terdekat membuat Sirius kembali semangat. Bagi Sirius ini ialah langkah awal
untuk perjalanan pergi menggapai Aussie. Ia mendapatkan beberapa tawaran part
time, dan mencoba mendatanginya untuk interview.
“Maaf kami sedang butuh karyawan part time minimal mahasiswa
nak,” ucap pemilik café.
Melihat dirinya yang masih belum lulus bangku SMA, ia
mundur. Tempat pertama gagal, bukan berarti ini akhir dari segalanya, bukan?
“Memangnya kamu punya keahlian meracik teh tarik?” tanya pemilik
kedai minuman teh tarik tersebut.
Sirius menggeleng, namun meyakinkan.
“Saya memang tidak ahli meracik teh tarik, tapi saya mau kok
pak belajar,” rayunya.
Pemilik kedai itu terdiam, seraya menoleh kedainya yang
nampak sepi tidak ada pelanggan.
“Tapi sepertinya, saya juga butuh karyawan yang punya
keahlian mempromosikan,” ucapnya lagi.
“Promosi? Bisa pak saya, dulu saya bantu tante saya jualan
bakpau. Saya promosiin ke sekolah saya, dan itu laku terjual” ucapnya dengan
senyum.
“Dengan cara apa kamu mempromosikan?” tanya pemilik kedai.
“Saya keliling kelas-kelas pak, sambil teriak “Bakpau murah,
enak makyusss” ucapnya seraya memperagakan.
“Pemilik kedai tersebut menatap Sirius, yang memiliki
antusias bekerja dengan baik.
“Saya terima kamu jadi karyawan sekarang,” ucap pemilik
kedai.
“Beneran pak?” tanyanya.
#CeritaDiFebruariKe10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar