Pict by: Fidiar |
“Cie kena prank, serius banget sih lagian,” ucap Riko
menyeringai.
“Pak, ini saya dikerjain?” tanya Sirius polos.
“Kami udah ubek-ubek ke tempat sampah loh pak,” jelas
Crista.
“Maaf ya,” ucapnya memohon dengan tawa.
“Kontrak kerja yang asli ada di saya, yang kalian temukan
itu foto copy warna dari aslinya,”
“Ini Us, pak Riko mau ngeprank lo dalam rangka mau ke meeting di Australia. Dan pas banget waktu itu lo
bilang mau ke Australia juga cari nyokap lo kan?” tanya Aan.
Sirius menggangguk dengan cepat.
“Gini Rius, saya lihat kerja kamu bagus. Dalam menuangkan
ide, cara meningkatkan penjualan yang baik kamu bisa melakukannya. Selamat ya,
kamu berhak mendapatkan kesempatan, ikut ke Australia. Borno dan Aan menetap
disini. Kesempatan mereka menyusul segera,” jelas Riko memberikan satu amplop
yang berisi tiket pesawat menuju Australia.
Sirius terkejut bukan main, apakah ini nyata?
“Pak ini beneran buat saya?” tanya Sirius tidak percaya.
“Yang ini beneran kok, saya serius kasih kamu kesempatan,”
ucap Riko.
“Kesempatan Us buat lo ketemu ibu lo, lo udah bantu banyak
hal untuk kedai ini berkembang,” timpal Borno.
Sirius tak kuasa menahan tangisnya, ia tak menyangkan
harapan dan doanya dijawab melalui orang terdekatnya. Ia bersyukur sekali,
waktunya tepat. Bukan waktu miliknya, tetapi waktu Tuhan menjawab doa dan
harapannya diluar nalarnya sungguh membuat ia terkagum betapa baiknya Tuhan
memiliki cara yang terbaik dalam hidupnya. Borno, Aan serta Riko menghamburkan
pelukan untuk Sirius. Pelukan persahabatan dan kasih seperti seorang saudara
yang baik didapatkannya.
“Makasih untuk kesempatan ini, saya tidak tau bagaimana
caranya membalas,” ucap Sirius dengan sesenggukan karena menangis.
Terkadang, manusia lain dikirimkan dalam setiap sisi
lingkaran kehidupan kita. Untuk menjadi perantara kebaikan Tuhan dalam hidup
kita.
Tiba pada saatnya, keberangkatan Sirius dengan Riko menuju
Australia. Crista,Ibunya, Borno, dan juga Aan ikut mengantarnya menuju bandara
Soekarno Hatta.
“Rius, jaga diri kamu baik-baik ya nak. Ibu yakin kamu akan
ketemu dengan mamamu disana. Ini bekal buatmu ya. Ibu dan Tata doain kamu dari
sini,” ucap ibu Crista seraya memberikan satu kotak makanan yang sudah
dibungkus oleh kain tebal.
#CeritaDiFebruariKe22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar