Kamis, 03 Maret 2022

Part #22 Sirius - (Cerita Bersambung) #CeritaDiFebruariKe23

 

Pict by: Fidiar


Sirius dengan senyum meraihnya, dan ia memeluk ibunya Crista seperti mamanya sendiri. Dekapan hangat didapatinya dari orang terdekat, menemaninya menuju jalan-jalan sulit. Vin, datang dengan terburu-buru membawa satu kotak juga.

“Bintang!” panggil Vin.

Sirius melepas dekapan ibunya Crista. Kepergiannya menuju Australia diketahui Vin melalui telepon, karena ia sedang berada di Bandung. Mengetahui ada kesempatan yang diberikan orang lain untuk keponakannya . Vin ikut terharu, ia menghamburkan pelukannya pada keponakan satu-satunya itu.

“Bintang, maaf ya tante gak bisa temenin kamu kesana. Tante kirim doa yang terbaik agar kamu cepat bertemu dengan mama. Kita telpon-telponan ya nanti, kabari gimana kedaan kamu disana ya,” ucapnya dengan parau.

“Bintang, tante sayang sama kamu. Kamu udah kayak anak tante, kita semua sayang sama kamu. Jangan takut ya sayang,” ucap Vin lagi memeluk Sirius erat.

Melepas kepergian seseorang yang disayang memang tidak mudah, tapi inilah proses kehidupan yang harus dijalani. Crista sedari tadi menangis, ia menunduk agar Sirius tidak tahu bahwa dirinya menangis. Selama mereka bersahabat bersama, memberi energi kekuatan satu sama lain, menerima kabar baik seperti ini ikut dirasakannya. Bahwa harapan yang didambakan, dirapalkan dan dielu-elukan terjadi di waktu yang baik.

“Ta,” gumamnya.

Crista menyadari Sirius menghampirinya. Crista dengan cepat menghapus air matanya, dan ia menegakkan kepalanya.

“Ta, kamu nangis ya?” tanya Sirius.

Crista menggeleng cepat. Wajah sembab Crista tidak bisa menutupi kebohongannya pada Sirius.

“Ta, aku pamit ya berangkat. Makasih Ta,ini berkat doa dan dukungan kamu juga, semoga dengan cepat aku ketemu mama dan bisa bawa mama pulang,” ucap Sirius dengan senyum.

Crista mengangguk dengan memandang tak tentu arah. Sirius memeluknya.

“Ta,makasih banget udah selalu jadi sahabat dekat aku, yang support aku setiap waktu. Makasih Ta,” ucapnya seraya melepaskan pelukan pada Crista.

“Sama-sama, eh kok jadi mengandung bawang sih,” ucapnya menyeringai.

Riko pun segera menghampiri Sirius untuk mengingatkan bahwa sudah harus segera masuk untuk check in tiket. Sirius pun dengan segera bergegas membawa barangnya untu pergi meninggalkan mereka. Mereka dengan haru melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan, ini sebentar. Hanya perlu untuk sabar, bukan?

“Ma, hari ini Rius ke tempat mama,” batinnya.

Perjalanan menuju Australia sekitar 17 jam lebih. Pesawatnya lepas landas meninggalkan Indonesia sebentar. Demi mencari sebuah jawaban dimanakah mamanya berada?



#CeritaDiFebruariKe23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar