Kamis, 03 Maret 2022

Part #24 Sirius - (Cerita Bersambung) #CeritaDiFebruariKe25

 

Pict by: Fidiar

Pagi kembali datang, Riko sedang terburu-buru bersiap-siap. Sirius masih membentangkan tiap-tiap info perihal mamanya.

“Adelaide street, Mr. Erik Curvin,” ucapnya.

“Adelaide street? Itu tempat kolega gue,” ucap Riko.

Sirius membulatkan matanya.

“Bang ayo cepat bang kita kesana bang,” ucap Sirius.

Riko mengangguk.

Mereka pun mengehentikan kembali taksi online, menuju Adelaide street.

“Tapi bang, nyokap gue udah lama gak disana kerjanya,” keluh Sirius.

“Kita coba tanya dulu aja , pasti ada jalan.” ucap Riko.

Ketika mereka sampai, mereka menghampiri rumah tersebut. Dan mencoba memencet bel berulang kali, namun tidak ada jawaban. Hingga pada akhirnya ada seorang petugas kebersihan menghampiri mereka, petugas kebersihan tersebut menjelaskan bahwa rumah yang mereka kunjungi sudah tidak dihuni semenjak satu tahun. Dan Sirius merogoh saku jaketnya, dan menunjukkan selembar foto perempuan yaitu ibunya pada petugas kebersihan tersebut. Petugas kebersihan tersebut mencoba mengingat-ingat. Dan ia bergumam, Sirius berharap bapak petugas tersebut mengenali ibunya.

Riko mencoba menjelaskan berulang kali pada petugas kebersihan komplek perumahan tersebut, kembali nihil. Ia tidak mengenalinya. Pundak Sirius merosot lesu, ini seperti tidak ada harapan lagi. Riko meneguhkannya kembali agar tetap bersabar pada proses pencarian ini.

Mereka pamit lalu bergegas pergi dari sana, Riko mengajaknya untuk makan di sebuah Café yang berada di Sydney dekat dengan penginapan mereka sekaligus bertemu dengan kolega Riko.

“Rius, kadang ya proses itulah yang buat kita jadi tunas yang bertumbuh,” celetuk Riko seraya menyeruput segelas milkshake .

Sirius tersenyum dan mengangguk, untuk sampai di Australia bertemu mamanya bukan proses tiga menit bertemu namun ada beberapa rintangan yang perlu dicari jalan keluarnya. Kadang banyaknya jalan yang kita tempuh, hanya ada satu jalan menuju tuju. Banyak cara untuk mencapainya, tapi perlu usaha untuk melakukannya. Dan yang tak kalah penting ialah kesabaran untuk melewati jalan-jalan menuju satu tuju tersebut diperlukan, agar kita sampai dengan tepat.

Melalui voice note, Crista merekam suaranya untuk menyemangati Sirius. Mendapati suara konyol Crista, Sirius kembali tersenyum dan tertawa. Ada-ada saja, pikirnya. Dikirimkannya suara Crista yang diubah menjadi suara bebek sebagai penghibur Sirius.

Hari pertama pencarian mama, Sirius yakin ini membuatnya harus percaya apapun jawaban yang didapatinya nanti.


 

#CeritaDiFebruariKe25

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar