Pict by: Fidiar |
Pagi kembali
datang, Riko sedang terburu-buru bersiap-siap. Sirius masih membentangkan
tiap-tiap info perihal mamanya.
“Adelaide street,
Mr. Erik Curvin,” ucapnya.
“Adelaide street?
Itu tempat kolega gue,” ucap Riko.
Sirius
membulatkan matanya.
“Bang ayo cepat
bang kita kesana bang,” ucap Sirius.
Riko mengangguk.
Mereka pun
mengehentikan kembali taksi online, menuju Adelaide street.
“Tapi bang,
nyokap gue udah lama gak disana kerjanya,” keluh Sirius.
“Kita coba tanya
dulu aja , pasti ada jalan.” ucap Riko.
Ketika mereka sampai, mereka menghampiri rumah tersebut. Dan
mencoba memencet bel berulang kali, namun tidak ada jawaban. Hingga pada
akhirnya ada seorang petugas kebersihan menghampiri mereka, petugas kebersihan
tersebut menjelaskan bahwa rumah yang mereka kunjungi sudah tidak dihuni
semenjak satu tahun. Dan Sirius merogoh saku jaketnya, dan menunjukkan selembar
foto perempuan yaitu ibunya pada petugas kebersihan tersebut. Petugas
kebersihan tersebut mencoba mengingat-ingat. Dan ia bergumam, Sirius berharap
bapak petugas tersebut mengenali ibunya.
Riko mencoba menjelaskan berulang kali pada petugas
kebersihan komplek perumahan tersebut, kembali nihil. Ia tidak mengenalinya.
Pundak Sirius merosot lesu, ini seperti tidak ada harapan lagi. Riko
meneguhkannya kembali agar tetap bersabar pada proses pencarian ini.
Mereka pamit lalu bergegas pergi dari sana, Riko mengajaknya
untuk makan di sebuah Café yang berada di Sydney dekat dengan penginapan mereka
sekaligus bertemu dengan kolega Riko.
“Rius, kadang ya proses itulah yang buat kita jadi tunas
yang bertumbuh,” celetuk Riko seraya menyeruput segelas milkshake .
Sirius tersenyum dan mengangguk, untuk sampai di Australia bertemu
mamanya bukan proses tiga menit bertemu namun ada beberapa rintangan yang perlu
dicari jalan keluarnya. Kadang banyaknya jalan yang kita tempuh, hanya ada satu
jalan menuju tuju. Banyak cara untuk mencapainya, tapi perlu usaha untuk
melakukannya. Dan yang tak kalah penting ialah kesabaran untuk melewati
jalan-jalan menuju satu tuju tersebut diperlukan, agar kita sampai dengan
tepat.
Melalui voice note, Crista merekam suaranya untuk
menyemangati Sirius. Mendapati suara konyol Crista, Sirius kembali tersenyum
dan tertawa. Ada-ada saja, pikirnya. Dikirimkannya suara Crista yang diubah
menjadi suara bebek sebagai penghibur Sirius.
Hari pertama pencarian mama, Sirius yakin ini membuatnya
harus percaya apapun jawaban yang didapatinya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar