Kamis, 03 Maret 2022

Part #25 Sirius - (Cerita Bersambung) #CeritaDiFebruariKe26

 

Pict by: Fidiar

Hari kedua pencarian mama, Sirius memberi ide pada Riko untuk memberitahu kepolisian Australia. Namun, tidak ada bukti yang pasti. Riko mengulur waktu, dan menarik Sirius untuk mencarinya melalui agen tenaga kerja Australia yang terdapat di Pitt Street. Proses pencarian tersebut berselang 3 jam untuk memngeluarkan sebuah informasi yang akurat, dan membuat Sirius mengigit bibir bawahnya karena penasaran dengan hasil pencarian.

Vin-tantenya pernah berkata bahwa mamanya dengan pihak agen tenaga kerja sudah terputus kontrak kerjanya. Dan itu benar, ketika pihak agen tenaga kerja menjelaskan bahwa tepat 9 tahun lalu mamanya sudah tidak lagi bekerja sebagai asisten rumah tangga di Adelaide Street. Pihak agen tenaga kerja pun juga menjelaskan bahwa mereka ingin ikut membantu dalam proses pencarian.

Riko kembali menenangkan Sirius,  dan sepanjang jalan Sirius mencoba mengajak Riko untuk mencari di setiap jalan yang mereka lalui. Mereka turun dari, taksi yang mereka tumpangi. Mencoba bertanya pada setiap orang yang berlalu lalang.

“Hello mr, excuse me”

“Excuse me, have you seen this woman?” tanyanya seraya menunjukkan foto mamanya.

Berlanjut ke hari berikutnya dimana Riko mengajaknya untuk bertemu koleganya, di pusat perbelanjaan Australia yaitu Pitt Street Shopping Mall, mall tersebut terdapat tepat di bawah Sydney Tower.

Selama perbincangan, Sirius tidak fokus karena ia terus memikirkan caranya bertemu dengan ibunya. Ia berpamitan sebentar untuk ke toilet. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi mall, seraya bertanya dengan setiap orang yang berlalu lalang dan menunjukkan foto mamanya. Lagi-lagi tidak ada.

“Ma, Rius disini cari mama, mama dimana ma?” batinnya.

Ia menunduk seperti bunga matahari yang layu tidak disiram dan tidak terkena oleh cahaya matahari. Seperti tidak ada harapan lagi. Ia termenung berdiri, seraya melihat-lihat seluruh sisi. Hingga terdengar suara teriakan seorang ibu di toko emas pusat perbelanjaan. Sirius mencoba untuk berlari ke arah sumber suara. Dan ia mengejar si pencuri yang berbaju hitam tersebut, mengejarnya hingga di sudut jalan ia kehilangan pencuri tersebut.

Dia mengatur napasnya, dan dering telepon Riko membuatnya harus kembali kesana. Sirius juga menjelaskan mengapa dirinya bisa lama untuk ke toilet saja. Dan jawaban Sirius, membuat Riko menggelengkan kepalanya .

“Lo ngejar maling? Astaga,” ucap Riko.

“Tapi gak dapet,” gumam Sirius.

Riko hanya mengetuk keningnya, tak habis pikir dengan apa yang diceritakan Sirius.

 

Hari dimana ia kembali membentangkan kertas-kertas yang berisi info perihal mamanya, membuat ia kembali menangis. Apakah harapannya selama ini akan membuahkan sebuah jawaban?

Lagi dan lagi, Sirius merasa jalannya buntu tidak ada harapan lagi.


#CeritaDiFebruariKe26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar